Jakarta – Kedutaan Besar Nepal membuka kantor konsul kehormatan di Jakarta setelah pada Juli 2017 lalu, menunjuk Bally Saputra sebagai ...
Jakarta – Kedutaan Besar Nepal membuka kantor konsul kehormatan di Jakarta setelah pada Juli 2017 lalu, menunjuk Bally Saputra sebagai konsul kehormatan Nepal untuk Indonesia.
“Saya sangat senang bahwa kami telah membuka konsulat kehormatan di Jakarta karena Indonesia bukan saja anggota penting ASEAN, tetapi juga telah menjadi kekuatan ekonomi di kawasan,” kata Dubes Nepal untuk Indonesia, Malaysia dan Filipina Niranjan Man Singh Basnyat, di Jakarta, 13/9/2017.
Selama ini, Nepal baru membuka kedutaan besar di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk memfasilitasi warga Nepal yang jumlahnya mencapai 400 ribu jiwa.
Namun, Duta Besar Basnyat menilai perlu juga dibuka kantor diplomatik di Indonesia mengingat potensi kerja sama kedua negara sangat besar, khususnya di bidang perdagangan, energi dan Pariwisata.
Duta Besar Basnyat juga berharap kehadiran Bally Saputra, yang seorang pengusaha properti, sebagai konsul kehormatan Nepal di Indonesia dapat mempermudah hubungan antarpebisnis kedua negara.
“Untuk langkah awal saya akan membawa sekitar 30 pengusaha, termasuk real estate, energi, dan pariwisata, ke Nepal November ini untuk menjajaki kemungkinan investasi,” kata Bally.
Konsul Kehormatan Nepal untuk Indonesia Bally Saputra juga telah mengajukan hubungan kota kembar antara dua kota di Indonesia dan Nepal, yakni Magelang dan Lumbini.
Menurut Bally, kedua kota memiliki ikatan sebagai tujuan wisata relijius bagi umat Buddha, yakni Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan Lumbini di Nepal merupakan tempat kelahiran Buddha Gautama.
“Sudah kita ajukan ke Kementerian Luar Negeri, dan saat ini sedang mereka bicarakan dengan pemerintah Nepal, kita harapkan tahun depan sudah dapat diresmikan,” katanya..
Indonesia dan Nepal telah menjalin hubungan diplomatik sejak 25 Desember 1960, dan keduanya sama-sama telah aktif dalam gerakan kemerdekaan Asia-Afrika yang menghasilkan Konferensi Bandung pada 1955.
Di masa kini, Indonesia merupakan negara pengekspor terbesar keempat di Nepal, yang didominasi penjualan alat-alat militer, antara lain pembelian pesawat militer “light-medium Military transport” dari PT Dirgantara Indonesia pada Juni 2017. (Antara).
COMMENTS